Cinta di Persimpangan Jalan
Cerita ini dimulai dari seorang gadis yang bernama Maria.
Maria adalah seorang kristiani.Kehidupan rohani Maria tidaklah seindah yang kita bayangkan. Dia seperti gadis lainnya yang masih terikat dengan segala keindahan duniawi. Maria telah berkali kali berpacaran namun selalu
berakhir dengan kesedihan. Setiap hubungan yang telah dilaluinya semakin menguatkan dirinya untuk mencari pasangan yang cocok untuk pribadinya. Dan ketika menjalani hubungan dengan kekasihnya yang terakhir, Maria sangat mengharapkan hubungan kali ini akan berakhir dipelaminan. Namun Maria tahu bahwa dia dan pasangannya berbeda agama. Ketika diawal menjalin hubungan Maria berharap walaupun hubungan ini didasari oleh dua agama yang berbeda, dia ingin hubungan ini tetap berlanjut, Karena Maria bukanlah tipe orang yang fanatik terhadap satu agama. Pandangannya terhadap agama adalah baik dan semua manusia pada dasarnya baik tergantung kualitas manusia itu sendiri bukanlah dari agamanya.
Namun semakin lama ketika hubungan terjalin, ada sesuatu yang membuat Maria seperti tertekan. Sesuatu yang tak dimengerti olehnya. Sesuatu yang membuat tanda tanya dihatinya. Namun dia tak mengerti apa yang salah.
Kekasihnya adalah tipe laki laki yang setia dan sangat sayang terhadap dirinya. Pengorbanannya selama kurang lebih 2thn menjalani hubungan sudah terlihat dan Maria pun menyayangi kekasihnya itu. Jadi apa yang salah? Kekasihnya pun sudah serius untuk melanjutkan hubungan ini kepernikahan dan mereka kadang kala membicarakan bagaimana nantinya pestanya dsb nya. Namun ketika pembicaraan
sampai pada acara pemberkatan keduanya pun membisu karena tidak ada yang mau mengalah. Agama adalah suatu yang mendasar pada masing masing individu, ketika kita sudah memeluk suatu agama, kita tidak bisa dipaksakan
untuk memeluk agama lainnya, begitu juga sebaliknya kita tidak boleh memaksa oranglain.
Dan situasi inilah yang terjadi antara Maria dan kekasihnya. Hubungan antar dua manusia yang terhalang oleh hal yang prinsipil.
Memang banyak situasi seperti ini dluar sana, dan setiap pasangan masih bisa melanjutkan ke jenjang pernikahan, namun Maria merasa
bimbang untuk meneruskan hubungan ini karena dia sangat merindukan satu keluarga yang bisa bersama sama satu iman dan bisa berdiskusi bersama
pasangan tentang hal hal yang rohani. Mungkin selama masa pacaran masih bisa menahan kerinduan untuk berdiskusi bersama, namun ketika menikah
pasanganlah tempat untuk berdiskusi tentang semua hal.
Hal yang sulit sekali untuk diputuskan, ketika Maria harus memilih apa yang sudah dipercaya nya sejak kecil dengan harus merelakan laki laki yang sangat menyayanginya. Maria harus bergumul dan berdoa untuk memilih
dalam hidupnya. Ketika Maria memutuskan untuk memilih Kristus seutuhnya dan memutuskan hubungan dengan kekasihnya bukanlah hal yang mudah. Airmata kesedihan dan keputusasaan menderanya. Membuatnya terombang ambing antara percaya atau tidak dengan keputusan yang diambilnya.Maria merasa dia bukanlah seorang yang suci dengan tanpa dosa..Maria juga merasa dia bukanlah seorang kristiani yang taat melainkan hanya manusia yang penuh dosa, keputusannya banyak mendapatkan pro dan kontra dari teman2nya. Mungkin ada yang mencibir dengan keputusannya yang terlalu ekstrim yaitu meninggalkan orang yang jelas terlihat didepan mata dan lebih memilih Agama dan Tuhan Yesus yang tidak terlihat oleh mata.
Namun Maria setiap malam hanya berdoa untuk dikuatkan melewati semua ini. Diminggu pertama terlihat jelas
luka dihatinya, namun dengan tetap membiarkan DIA memegang tangannya, Maria masih bisa bertahan.
Namun diminggu minggu berikutnya kesepian kadang datang dan harus merelakan airmata menetes setiap malamnya.
Berjalan bersamaNYA tidaklah mudah, harus melewati jalan setapak dan harus membersihkan semak belukar yang
menghalangi. Semakin hari Maria semakin kuat tuk berdiri dengan kakinya sendiri melewati malam demi malam.
Pertobatan tak pernah datang terlambat apabila kita ingin memulainya dengan segera. Tak peduli apa dan
bagaimana caranya. Dan Maria merasa dengan mengambil keputusan ini hidup barunya tlah terpampang didepan matanya. Namun ini belumlah berakhir karna ini hanyalah awal dari perjalanan hidup Maria.
Dan Maria berharap dia bisa terus selalu mencintaiNYA melebihi apapun dengan atau tanpa seseorang disampingnya.
Tak perlu menjadi orang yang suci dahulu untuk mendekat kepadaNYA karna Tuhan Yesus akan selalu mengulurkan tanganNYA untuk yang membutuhkan.
Amin
Lils, 4:36PM
Jkt, 27 Apr 2010
Maria adalah seorang kristiani.Kehidupan rohani Maria tidaklah seindah yang kita bayangkan. Dia seperti gadis lainnya yang masih terikat dengan segala keindahan duniawi. Maria telah berkali kali berpacaran namun selalu
berakhir dengan kesedihan. Setiap hubungan yang telah dilaluinya semakin menguatkan dirinya untuk mencari pasangan yang cocok untuk pribadinya. Dan ketika menjalani hubungan dengan kekasihnya yang terakhir, Maria sangat mengharapkan hubungan kali ini akan berakhir dipelaminan. Namun Maria tahu bahwa dia dan pasangannya berbeda agama. Ketika diawal menjalin hubungan Maria berharap walaupun hubungan ini didasari oleh dua agama yang berbeda, dia ingin hubungan ini tetap berlanjut, Karena Maria bukanlah tipe orang yang fanatik terhadap satu agama. Pandangannya terhadap agama adalah baik dan semua manusia pada dasarnya baik tergantung kualitas manusia itu sendiri bukanlah dari agamanya.
Namun semakin lama ketika hubungan terjalin, ada sesuatu yang membuat Maria seperti tertekan. Sesuatu yang tak dimengerti olehnya. Sesuatu yang membuat tanda tanya dihatinya. Namun dia tak mengerti apa yang salah.
Kekasihnya adalah tipe laki laki yang setia dan sangat sayang terhadap dirinya. Pengorbanannya selama kurang lebih 2thn menjalani hubungan sudah terlihat dan Maria pun menyayangi kekasihnya itu. Jadi apa yang salah? Kekasihnya pun sudah serius untuk melanjutkan hubungan ini kepernikahan dan mereka kadang kala membicarakan bagaimana nantinya pestanya dsb nya. Namun ketika pembicaraan
sampai pada acara pemberkatan keduanya pun membisu karena tidak ada yang mau mengalah. Agama adalah suatu yang mendasar pada masing masing individu, ketika kita sudah memeluk suatu agama, kita tidak bisa dipaksakan
untuk memeluk agama lainnya, begitu juga sebaliknya kita tidak boleh memaksa oranglain.
Dan situasi inilah yang terjadi antara Maria dan kekasihnya. Hubungan antar dua manusia yang terhalang oleh hal yang prinsipil.
Memang banyak situasi seperti ini dluar sana, dan setiap pasangan masih bisa melanjutkan ke jenjang pernikahan, namun Maria merasa
bimbang untuk meneruskan hubungan ini karena dia sangat merindukan satu keluarga yang bisa bersama sama satu iman dan bisa berdiskusi bersama
pasangan tentang hal hal yang rohani. Mungkin selama masa pacaran masih bisa menahan kerinduan untuk berdiskusi bersama, namun ketika menikah
pasanganlah tempat untuk berdiskusi tentang semua hal.
Hal yang sulit sekali untuk diputuskan, ketika Maria harus memilih apa yang sudah dipercaya nya sejak kecil dengan harus merelakan laki laki yang sangat menyayanginya. Maria harus bergumul dan berdoa untuk memilih
dalam hidupnya. Ketika Maria memutuskan untuk memilih Kristus seutuhnya dan memutuskan hubungan dengan kekasihnya bukanlah hal yang mudah. Airmata kesedihan dan keputusasaan menderanya. Membuatnya terombang ambing antara percaya atau tidak dengan keputusan yang diambilnya.Maria merasa dia bukanlah seorang yang suci dengan tanpa dosa..Maria juga merasa dia bukanlah seorang kristiani yang taat melainkan hanya manusia yang penuh dosa, keputusannya banyak mendapatkan pro dan kontra dari teman2nya. Mungkin ada yang mencibir dengan keputusannya yang terlalu ekstrim yaitu meninggalkan orang yang jelas terlihat didepan mata dan lebih memilih Agama dan Tuhan Yesus yang tidak terlihat oleh mata.
Namun Maria setiap malam hanya berdoa untuk dikuatkan melewati semua ini. Diminggu pertama terlihat jelas
luka dihatinya, namun dengan tetap membiarkan DIA memegang tangannya, Maria masih bisa bertahan.
Namun diminggu minggu berikutnya kesepian kadang datang dan harus merelakan airmata menetes setiap malamnya.
Berjalan bersamaNYA tidaklah mudah, harus melewati jalan setapak dan harus membersihkan semak belukar yang
menghalangi. Semakin hari Maria semakin kuat tuk berdiri dengan kakinya sendiri melewati malam demi malam.
Pertobatan tak pernah datang terlambat apabila kita ingin memulainya dengan segera. Tak peduli apa dan
bagaimana caranya. Dan Maria merasa dengan mengambil keputusan ini hidup barunya tlah terpampang didepan matanya. Namun ini belumlah berakhir karna ini hanyalah awal dari perjalanan hidup Maria.
Dan Maria berharap dia bisa terus selalu mencintaiNYA melebihi apapun dengan atau tanpa seseorang disampingnya.
Tak perlu menjadi orang yang suci dahulu untuk mendekat kepadaNYA karna Tuhan Yesus akan selalu mengulurkan tanganNYA untuk yang membutuhkan.
Amin
Lils, 4:36PM
Jkt, 27 Apr 2010
Comments
Post a Comment