Suka Duka Hidup Di Negeri Orang (1)


Waktu saya masih sekolah, saya membayangkan hidup di luar negeri itu pasti keren dan menyenangkan, karena banyak melihat di televisi tempat tempat yang indah dan tentu saja banyak hal yang ada di negara lain ada tetapi di indonesia tidak ada.
Saya membayangkan seperti seorang turis yang melakukan perjalanan yang menyenangkan. Karena hobi saya traveling Jadi saya suka mengunjungi negara lain dan tentu saja menyenangkan.

Saya juga tidak pernah membayangkan akan mendapatkan jodoh dari negara lain, apalagi menikah dengan pria dari korea selatan, karena bahasanya saja sangat sulit buat saya.
Tetapi masa depan tidak bisa ditebak, suami saya adalah seorang pria dari korea selatan.

Waktu memutuskan untuk menerima lamarannya, sebelumnya saya memikirkan hal Ini sampai tidak Selera makan (dilamar kok stress?)
Ya Iya, karena kalau saya menikah konsekuensinya saya harus meninggalkan keluarga, teman, pekerjaan saya dan semua yang berbau indonesia.
Setelah memantapkan perasaan, saya memutuskan untuk menerima lamaran.


Tapi, sebelum menikah saya mencoba untuk tinggal sendiri diKorea Selatan selama sebulan. Saat itu yang saya rasakan sungguh berbeda ketika saya traveling ke korea sebelumnya.
Pertama, waktu itu bulan januari saat musim dingin, cuaca yang sangat berbeda dengan cuaca Jakarta yang selalu panas.
Baru beberapa hari saya tinggal dan merasakan musim dingin , saya sudah kangen dengan hangatnya sinar mentari.
Sekarang saya mengerti perasaan teman saya yang dari Jepang ketika musim dingin, dia bilang dia tidak suka musim dingin karena seperti depresi tanpa matahari.
Depresi, itu yang saya rasakan. Saya sampai berpikir apakah salah keputusan yang telah saya ambil?
Kebetulan waktu itu saya membawa banyak indomie goreng kesukaan saya, jadi ketika makan indomie rasanya seperti mau menangis, karena kesepian dan homesick.

Tapi saat itu saya tetap berusaha mencoba mengenal budaya korea, makanannya yang membuat saya heran kenapa ada orang indonesia yang tergila gila,
tapi bagi saya rasanya masih lebih enak pecel ayam ataupun nasgor abang yang jualan dengan gerobak.
Setelah sebulan tinggal di sana, saya kembali ke indonesia untuk mengurus surat nikah yang juga membuat diriku lelah hehe..
Tetapi ketika pulang ke Jakarta, bersibaku dengan kemacetan, membuatku rindu akan keteraturan dikorea selatan,
dan saat itu saya Berpikir mungkin setelah menikah tidak akan kesepian karena ada suami, jadi perasaan percaya diri hidup di negeri orang kembali muncul.

Bersambung...



Comments

Popular Posts