Kasih Yang Tak Berkesudahan



Pagi yang indah menyambutku takkala kubuka mataku setelah terlelap semalam suntuk. Tak lupa kuberdoa mengucap syukur atas anugerah Tuhan karena memberiku kesempatan untuk menghirup udara pagi ini.

Kegiatanku dihari minggu ini adalah pergi ke gereja. Aku lebih menyukai mengikuti ibadah jam 6 pagi. Ya, lebih sejuk dan lebih khusyuk menurutku. Entah mengapa ketika suasana hening disertai nyanyian koor digereja membuatku begitu dekat denganNya dibandingkan mengikuti ibadah siang yang dipenuhi hiruk pikuk jemaat. Dan juga bangun pagi bukankah lebih sehat dibandingkan bangun siang?. Untuk diriku yang agak malas untuk bangun pagi, ini merupakan salah satu latihan supaya bisa hidup lebih sehat lagi hehehe.

Seperti biasa aku berangkat dengan menggunakan taxi ataupun bajaj untuk sampai ke gereja Katedral. Akhirnya setelah tawar menawar akupun naik bajaj menuju gereja. Bapak yang mengendarai bajaj ini sudah kelihatan tua fisiknya. Rambutnya sebagian besar sudah memutih. Wajahnya menyiratkan kerasnya hidup di kota metropolitan.

Kadang aku sering merasa terenyuh melihat kondisi seperti ini. Aku memang bukan orang kaya dan juga tidak kekurangan. Tetapi aku sungguh mengerti bagaimana susahnya berjuang untuk hidup di kota besar seperti di Jakarta ini. Banyaknya orang orang yang mengadu nasib di Jakarta membuat setiap orang berlomba lomba untuk menghidupi diri masing masing baik melalui jalan yang benar maupun dengan jal
an pintas.

Kembali lagi tentang Bapak yang mengendarai bajaj itu, entah mengapa tiba tiba ada perasaan yang menyentuh hatiku ketika kulihat punggung Bapak ini. Pastilah dia sangat menyayangi keluarganya sehingga jam 6 kurang pagi ini sudah berkeliaran untuk mencari penumpang. Tak terasa aku sudah tiba didepan gereja. Segera aku turun dari bajaj dan tanpa meminta kembaliannya kuberikan uang lima puluh ribuan ke tangan Bapak itu.

"Buat Bapak aja kembaliannya." Senyumku ramah kepada Bapak itu.

"Makasih Neng....makasih...semoga Tuhan membalas kebaikan Neng." Bapak itu tiba tiba menangis sambil mencium uang yang kuberikan.

"Sama sama Pak.."

Lalu akupun masuk ke dalam gereja untuk mengikuti kebaktian.

**************************

Disebuah gubuk tua, terbaringlah seorang anak kecil yang sangat pucat wajahnya. Tergopoh gopoh seorang Bapak Tua masuk ke dalam gubuk itu sambil membawa kantong kresek berisi obat.

"Bu, ini obat buat Tinul.."

"Alhamdulilah Pak. Dapat uang darimana Pak??" Sang Ibu menangis gembira menerima kantong kresek itu sambil cepat cepat membuka obat yang tidak mampu mereka beli sejak kemarin.

"Ada penumpang baik hati tadi Bu. Ya sudah ya, Bapak mau narik lagi biar bisa kumpulin uang lagi. Assalammualaikum."

"walaikumsallam Pak. Hati hati ya Pak bawa bajajnya."


******************************

Keluar dari gereja hari ini aku seperti merasakan perasaan yang begitu bahagia. Rasanya beda dengan hari minggu biasanya. Tapi aku tidak tahu apa yang menyebabkan hal ini beda.

Aku sudah melupakan tentang Bapak Si Sopir bajaj itu. Hari ini aku akan bertemu dengan teman teman kuliahku.

"Pasti ini yang menyebabkan hatiku bahagia." pikirku.

******************************

Tampak seorang Bapak Tua memarkir bajajnya disamping warteg. Rupaya dia mau berhenti sejenak untuk makan siang. Ya, sekarang memang sudah waktunya untuk makan siang. Wajahnya yang hitam dan penuh kerutan tampak sangat lelah karena siang ini cuaca begitu panas. Namun matanya memancarkan kebahagiaan yang tidak bisa terlukiskan.


******************************


Malaikat 1 : Jadi tugas kita sudah selesai hari ini untuk menyebarkan cinta kasih?

Malaikat 2 : tentu saja belum selesai... masih banyak lagi orang orang yang harus

kita sentuh hatinya. Mereka mungkin tidak sadar telah menolong

oranglain dengan tangannya. Namun kebaikannya tlah dicatat oleh kita

didalam buku kita.

Malaikat 1 : ok..ok...saya mengerti. Jadi saya catat ni ya...siapa namanya itu cewek

tadi yang menolong bapak itu?

Malaikat 2 : aduh..aduh..kamu kok jadi malaikat pikun gitu yah...namanya Shinta.

catat ya...

Malaikat 1 : Maapp...namanya juga malaikat junior...:D :D :D

Malaikat 2 : Yuk..kita jalan jalan lagi....masih banyak tugas menunggu...

Malaikat 1 : Yukk...Mariiiiii....

**************************


1 Korintus 13:13

Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih.


Lil,

Jkt 16 Oct 2010

Comments

Popular Posts