Penantian Untuk Kita

Semakin malam semakin terbuka perasaanku yang sebenarnya...mengakui hal ini akan terasa sulit ketika rutinitas menyelimutiku dikala matahari menari dengan angkuhnya.

Aku, disini, harus mengakui sebuah kebenaran. Kebenaran tentangmu. Kesederhanaanmu yang menembus kesombonganku. Setiap hari kukatakan tidak untukmu, berulangkali ku berikan penolakan namun kamu masih berdiri menanti. Dengan sabar dan tak pernah berubah..kini aku menangis tanpa airmata, memandang diriku yang miskin cinta dan mematung melihat bayanganmu dalam pikiranku.

Kesadaranku dimalam ini belum tentu memberiku sebuah keputusan, karena aku masih harus bergelut dengan waktu. Sebuah waktu untuk sebuah harga diriku. Namun masih haruskah mempertahankan harga diri dan mengorbankan perasaan cinta?

Entahlah..kadang aku juga tak mampu menjawab apa yang kurasakan. Ataukah aku hanya membuat diriku seakan akan tak mampu menjawab??entah berapa lama kamu masih akan bertahan disana untuk menungguku. Menunggu ketidakpastian akan cintaku. Mungkin aku merasa hatiku begitu perih terasa, namun aku tak tahu apa yang kamu rasakan dalam penantian ini. Maafkan aku yang terlalu egois ini.

Aku terlalu egois untuk membagi cintaku yang teramat jelas untukmu. Dan kamu tak pernah menyalahkan diriku untuk semua penderitaanmu. Aku masih berharap akan sebuah jawaban. Aku terlalu takut untuk menjadi sebuah pencetus. Aku teramat takut hati ini semakin tenggelam dalam lubang kesedihan. Aku masih menunggu sebuah jawaban. Jawaban untuk kebahagiaan kita berdua.


Lil,
Jkt 13 oct 2010

Comments

  1. hehe...yang miskin cinta bukan u, lie....tapi that's me :p...cuma penantian penjang tanpa tahu akan berakhir.....lho???? kok jadi curcol..wkwkwk....anyway, as usual....nice writing ^_^v

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular Posts